Senin, 17 September 2012

Boneka lucu





Boneka dan perkembangan Imajinasi si kecil

Boneka (dari bahasa Portugis boneca) adalah sejenis mainan yang dapat berbentuk macam-macam, terutamanya manusia atau hewan, serta tokoh-tokoh fiksi. Boneka bisa dikatakan salah satu mainan yang paling tua, karena pada zaman Yunani, Romawi ataupun Mesir kuno saja boneka sudah ada. Namun fungsi, bentuk, maupun bahan pembuatnya ternyata berbeda sekali antara dulu dan sekarang.Boneka memang merupakan mainan sepanjang zaman. Mainan ini tidak hanya menghibur, tetapi juga mengasah perkembangan kemampuan  anak.

Imajinasi dan kreativitas. Boneka adalah mainan yang dapat mengasah perkembangan emosional anak. Ia bisa memeluk, membelai atau mengajak bicara bonekanya. Boneka juga dapat memberi dukungan sosial pada anak; misalnya saat dia sedih, atau menenangkannya ketika sakit.

Bunda... sudah tau belum bagi balita boneka itu hidup seperti dirinya. Melalui bonekanya Anda bisa mengajarkannya untuk tidak melakukan kekerasan dengan memintanya tak mengasari si boneka; misalnya memukul atau melempar bonekanya dengan suatu benda.
  
Selain itu bermain boneka dapat mengembangkan daya imajinasi dan kreativitas anak. Koordinasi motorik halusnya pun terasa saat 2 tahun melepas dan memakaikan baju pada bonekanya.

Ketika balita enggan makan, Anda dapat menggunakan boneka untuk mendorongnya  melakukan sesuatu yang lebih baik jika ia lakukan. Anda bisa mengatakan, “Tuh Monmon saja mau makan, masa kamu enggak?” Atau, Anda ajak makan bersama bonekanya.
 
Bermain boneka, tugas perkembangan anak tampaknya komplet terasah. Meski begitu, orang tua harus mencermati boneka yang digunakan. Boneka itu mestilah boneka yang pas untuk anak-anak yaitu:
  • Boneka manusia atau bayi yang memiliki rambut, mata, kaki, dan tangan dengan jari lengkap.
  • Bahannya ringan dan lembut. Hindari bulu-bulu agar tidak terhirup anak.
  • Besar boneka tidak melebihi besar tubuh anak.  
  • Bagian-bagian boneka tidak mudah lepas agar tidak tertelan.